Saturday, 26 December 2015 06:53

TIPS MENCEGAH ALERGI PADA BAYI DAN ANAK

TIPS MENCEGAH ALERGI PADA BAYI DAN ANAK
     Alergi adalah reaksi tubuh yang ditimbulkan oleh allergen. Tidak setiap bahan asing bisa bersifat sebagai allergen. Untuk bisa menjadi allergen, bahan asing tersebut harus mwmiliki ukuran molekul tertentu, cukup kecil untuk bisa  diserap tubuh tetapi cukup besar agar bisa memicu reaksi sistem imun.

     Untuk bisa menimbulkan reaksi alergi maka paparan dengan allergen harus terjadi berulang dan dalam waktu yang cukup lama. Durasi waktu yang diperlukan agar timbul reaksi alergi berbeda untuk tiap orang dan tiap allergen.
Proses awal alergi mulai terjadi sejak bayi. Alergi merupakan bakat yang diturunkan. Bila salah satu atau kedua orang tua memiliki alergi maka anak mereka akan memiliki resiko yang lebih tinggi untuk mengalami alergi dibandingkan dengan anak yang orang tuanya tidak memiliki alergi. Meskipun bakatnya menurun, tetapi zat allergen yang menimbulkan bisa berbeda antara orang tua dan anaknya.
Untuk tiap jenis alergi, ada tips tersendiri untuk menanggapinya :
 
1. 
EKSIM 
Reaksi alergi pada kulit ini bisa tampak sebagai kulit yang kemerahan dan kering di arera, dahi, pipi, lengan dan kaki bayi. Eksim ini biasanya merupakan tanda awal dari alergi pada bayi. Eksim ini biasanya merupakan tanda awal dari alergi pada bayi. Bayi yang mengalami eksim ini, dan reaksinya akan semakin ringan saat bayi tumbuh besar. Untuk mencegahnya, gunakan produk bayi yang bebas pewangi karena pewangi bisa menimbukan iritasi pada kulit yang sensitive dan memperberat eksim. Untuk eksim yang ringan, sering-seringlah mandikan bayi dengan sabu8n khusus lalu berikan pelembab khusus bayi yang berbahan dasar air atau minyak.
2.     2.  ALERGI MAKANAN
Makanan yang biasanya menimbulkan alergi adalah kacang-kacangan, susu, telur, gandum, ikan, klrang-kerangan, kepiting dan udang. Sekitar empat dari 100 anak akan mengalami alergi makanan. Beberapa anak akan hilang alerginya saat dewasa, tetapi pada anak-anak yang lain alergi ini akan menetap meskipun manifestasi reaksi alerginya berbeda. Memeberikan ASI eksklusif sedikitnya selama 4bulan  dapat memperlambat timbulnya bahkan mencegah alergi makanan, asma, dan eksim.
Berikan makanan penggantiASI sesuai anjuran  WHO (setelah bayi berusia 6 bulan) dalam bentuk tunggal (tidak bercampur PASI lain) agar bahan yangvmeimbulkan alergi pada bayi bisa dikenali.
3.    3.   NASAL ALERGI
Adalah reaksi alergi yang terutama terjadi pada hidung, misalnya hidung berair, tetapi bisa disertai dengan gejala lain misalnya mata gatal dan merah. Karena bayi dan anak kecil jarang vkeluar rumah, maka reaksi alergi ini biasanya ditimbulkan oleh allergen yang ada di dalam rumah, misalnya jamur, binatang peliharaan, kutu dan kesoa. Bersihkan rumah secara teratur, agar jamur tidak bisa tumbuh. Gunakan vacuum cleaner atau lap basah saat bersih-bersih agar debu tidak berhamburan. Cuci selimut dan sprei dengan air panas agar kutu mati. Bila reaksi alergi cukup berat, dokter anaka akan meresepkan obat alergi yang sesuai.
Beberapa ahli berpendapat bahwa alergi tidak pernah benar-benar hilang, hanya berubah manifestasinya, misalnya dari eksim berubah  menjadi bersin-bersin saat  usia anak bertanbah. Karena itu terapi terbaik untuk alergi adalah menghindari allergen tersebut saat setiap saat. Jangan lupa untuk menyediakan obat-obat untuk alergi yang diperlukan dirumah, dokter anak bisa menyarankan obat-obatan yang aman dan tidak menganggu aktiftigvitas anak.

Informasi Kontak

Kategori : Hospital
Address : Jalan Jambangan Kebon Agung No. 8, Jambangan, Jawa Timur 60231, Indonesia.
Phone : +6231 8282350
Humas : Sri Mulyani (085330771600)