Monday, 15 July 2019 08:37

Kehamilan Dengan HIV

Kehamilan dengan HIV

       
      Surabaya, Sabtu 13 Juli 2019 program “Bincang Medika”  dari radio suara muslim surabaya (Sham) FM menghadirkan dr. Laili Muningar,Sp.OG yang merupakan dokter Obgyn RSIA Cempaka Putih Permata Surabaya sebagai pembicara dengan tema “Kehamilan dengan HIV”.

Dalam kesempatan tersebut dr. Laili,Sp.OG menjelaskan bahwa kehamilan dengan HIV dapat menularkan pada bayinya yang dapat menjadi perhatian ibu agar tidak dapat menularkan virus kepada bayinya dan tidak menambah daftar penderita HIV.

Penularan virus HIV dari ibu ke bayi terjadi mulai dari kehamilan transplasenta kemudian saat proses persalinan dimana terjadi percampuran darah ibu dan darah bayi kemudian saat menyusui, di ketiga tahap ini ibu harus memperhatikan betul dan dapat dimulai dari skrining yang tepat. Pada ibu hamil di awal kehamilan harus diperiksakan HIV apakah positif atau tidak hal itu sudah menjadi kewajiban bagi ibu hamil terutama di awal kehamilan untuk mendeteksi HIV.

Resiko penularan HIV dari ibu ke bayi sekitar 15-40% tergantung dari beberapa hal antara lain dari pengobatannya bila ibu hamil dari awal kehamilan sudah mengetahui bahwa sudah terinfeksi HIV maka akan mendapatkan pengobatan dari pelayanan kesehatan. Dan dilihat dari ketaatan ibu ketika sudah menggunakan obat anti HIV dari awal kemungkinan untuk menularkan bayinya lebih rendah dibandingkan dengan ibu yang tidak mengkonsumsi obat selama kehamilannya. Kemudian yang kedua ditentukan dari kadar virus, di akhir kehamilan ibu dengan HIV akan diperiksa viraload itu untuk memeriksa jumlah virus HIV yang ada di dalam tubuh kita. Ketika jumlah sudah di bawah seribu itu dikatakan resiko menularkan kebayi lebih rendah atau bisa dikatakan ibu bisa melahirkan secara normal.

Bayi yang sudah dilahirkan tentunya ada tatalaksana yang berbeda dari bayi yang lain, akan di berikan terapi antivirus di awal kelahiran dan perlu monitoring kadar virus.HIV yang bisa ditularkan salah satunya cairan ASI tentunya sebaiknya ibu tidak menyusui bayinya dan bisa diganti dengan susu formula, itu salah satu meminimalisir penularan ibu ke bayi.

HIV (Human immunodeficiency virus) yaitu virus yang menyerang sistem imun pada manusia dan penularan paling besar melalui hubungan seksual, selain itu bisa ditularkan lewat cairan tubuh misalnya ASI, berganti-ganti jarum suntik yang dapat berpotensi untuk menularkan HIV dari ibu ke bayi.

Infeksi HIV yang awal tidak khas seperti infeksi virus yang lain seperti badan terasa lemah, demam, nyeri sendi, ketika hal ini dipastikan dengan pemeriksaan serologi yang menyatakan bahwa hasil HIV positif maka kita harus memberikan penanganan yang tepat bila infeksi HIV sudah positif disertai dengan tanda-tanda klinis itu sudah menjadi diagnosa AIDS. Biasanya diare yang berkepanjangan, batuk yang berkepanjangan, dan yang berhubungan dengan sistem imun. Ketika seseorang sudah terdiagnosa HIV di awal kehamilan harus mak akan diberikan antivirus untuk menekan pertumbuhan dari Virus HIV, ketika pengobatan di munum dari awal kehamilan dengan teratur sampai akhir kehamilan akan dilakukan pemeriksaan untuk menilai ketaatan dari terapi yang sudah dijalani. Kemudian tentang metode persalinan apakah penderita HIV harus melirkan dengan operasi tentunya tidak, jadi tergantung dari keberhasilan dari terapi yang sudah diberikan jika hasilnya baik maka masih ada kesempatan untuk melahirkan secara normal. Tetapi jika ketaatan ibu saat minum obat tidak baik dan hasil pemeriksaan di akhir kehamilan kadar virus masih tinggi maka untuk meminimalkan penularan pada bayi sebaiknya dilakukan dengan cara operasi.

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang disampaikan oleh pendengar melalui media sosial radio Sham FM.

1.      Ibu Yulia

Saya sudah terlambat haid 3 bulan saya akan memeriksakan menggunakan tespack, dan apakah taspack ini dapat mendeteksi kehamilan secara akurat

** ketika terlambat haid memang yang bisa dilakukan sendiri dirumah yaitu dengan pemeriksaan tespack dan dengan urin di pagi hari yang paling pekat, dan kemudian apakah hasil tespack positif apakah positif hamil belum tentu juga, ada beberapa kondisi yang menyebabkan taspack positif yang dapat mendeteksi kadar betahcg dalam urin yang menghasilkan hormon betahcg bukan hanya kehamilan bisa juga kondisi seperti molahidatidosa yaitu hamil anggur atau kehamilan diluar kandungan itu taspack juga masih bisa menunjukkan hasil yang positif. jadi langkah kedua jika ibu sudah melakukan tespack dan hasilnya positif maka harus ke dokter untuk melakukan pemeriksaan USG untuk memastikan bahwa memang ada kehamilan memang posisi di dalam rahim hamil satu atau dua dan yang lainnya.

2.      Ibu Diana

pada bulan kemarin 4 juni saya haid tetapi tidak seperti biasanya saya haid selama 15 hari dan harusnya tanggal 4 juli saya dapat haid lagi tetapi masih belum dapat haid, apakah saya harus periksa ke dokter?

**setiap keterlambatan haid seharusnya dilakukan tespack terlebih dahulu untuk memastikan apakah keterlambatannya ini hamil atau bukan, dan apapun hasilnya bisa diperiksakan ke dokter untuk memastikan apakah sekedar haid yang tidak teratur atau hamil.

3.      Ibu Isna

Saya sedang hamil 2 bulan dan kehamilan anak yang ketiga dan saya lebih suka minum es dan makanan yang manis dan saya merasa  makin sesak nafas, faktor apa dan bahaya atau tidak.

**Ketika kita hamil usia kehimalan sudah diatas 12 minggu itu sering kali rahim rahim tumbuh keluar dari rongga rahim dan sudah menimbulkan banyak keluhan misalkan nyeri pinggang, terasa sesak di dada. dan coba digali apakah ada riwayat sesak sebelumnya, untuk memastikan bisa memeriksakan ke dokter apakah ada gangguan pada jantung atau paru yang berkaitan dengan sesak nafas.

4.      Ibu Dita

Sejak usia kehamilan 10 minggu saya sering merasakan ada yang bergerak diperut, apakah benar ini gerakan janin dan mulai kapan saya bisa merasakan gerakan janin dengan lebih terasa.

** Biasanya gerakan janin terasa pada usia kehamilan 12-14 minggu cuman kepada kondisi perut ibu jika ibu kurus dengan dinding rahim yang tipis mungkin lebih cepat terasa, sebaliknya jika ibu dengan obesitas dengan dinding perut yang lebih tebal pada usia 20 minggu terkadang kok masih belum terasa. selama diperiksa detak jantung janin baik dan dari gambaran usg kita juga bisa melihat bayinya gerak insya allah aman.

5.      Ibu Fitri

Apakah berbahaya jika usia kehamilan masih 4 bulan tapi kepalanya sudah dibawah, bagaimana solusinya

**sebenarnya pada usia 4 bulan ruang rahim masih terasa luas jadi janin masih bisa berputar-putar, selama ibu tidak merasakan keluhan seperti ada flek darah atau kontraksi yang dini kemungkinan masih aman. 

Closing Statemen

HIV pada ibu hamil bagaimana caranya agar ibu tidak menularkan pada bayinya, bisa dilakukan mulai dari skrining yang tepat diawal kehamilan dilakukan pemeriksaan. Jika menemukan hasil yang yang positif segera secepat mungkin diberikan terapi yang harus diminum rutin sepanjang kehamilannya. jika minum obat sudah teratur kemudian metode persalinan dipilih metode yang aman untuk bayi, berdasarkan pertimbangan-pertimbangan dan setelah bayi lahir akan diberikan penatalaksanaan yang sesuai untuk bayi. 

 

dr. Laili Muningar,Sp.OG

RSIA Cempaka Putih Permata

 

 

 



Informasi Kontak

Kategori : Hospital
Address : Jalan Jambangan Kebon Agung No. 8, Jambangan, Jawa Timur 60231, Indonesia.
Phone : +6231 8282350
Humas : Sri Mulyani (085330771600)