dipresentasikan oleh dr Purnawirawanto, Spesialis Bedah, Spesialis Bedah Anak
pada seminar untuk umum di Rsia Cempaka Putih Permata Surabaya, 6 desember 2014.
Kelainan bentuk frenulum/tali lidah yang menyebabkan bayi tidak bisa menyusu dengan lancar
Frenulum normal elastis dan tidak mengganggu pergerakan lidah.
Ketika frenulum pendek, tebal dan kaku maka fungsi menyusui, makan dan berbicara pada seorang anak dapat terganggu
Tounge tie diklasifikasikan menjadi 4 tipe berdasarkan perlekatan frenulum pada ujung lidah
* Tipe 1 : frenulum terikat / menempel pada ujung lidah
* Tipe 2 : frenulum terikat 2 – 4 cm dibelakang ujung lidah
* Tipe 3 : frenulum terikat di tengah lidah, biasanya kaku dan tidak elastis
* Tipe 4 : frenulum terikat pada pangkal lidah, namun tebal dan tidak elastis
Tanda-tanda tongue-tied
yang dialami ibu
yang dialami ibu
* Puting ibu lecet, bahkan sampai berdarah, akibat mulut bayi hanya menempel di puting dan gusi “mengunyah” puting. Lidah bayi yang tidak bisa dijulurkan melebihi bibir atau gusi, tidak bisa melindungi puting. Masalah menyusui semakin parah apabila ukuran puting ibu besar dan/atau datar.
* Puting tampak gepeng setelah menyusui bayi, penyebabnya adalah tertekan gusi bayi.
* Ada tanda putih di sekitar puting, bekas tekanan setelah selesai menyusui.
* Ibu mengalami peradangan payudara atau mastitis, sebab ASI yang seharusnya dikeluarkan tertahan dan menyebabkan sumbatan di saluran ASI.
Tanda-tanda tongue-tied juga bisa dikenali dari bayi, yaitu:
* Bayi tidak bisa membuka mulut lebar-lebar, sehingga kesulitan latch-on..
* Banyak ASI menetes dari sudut bibir, karena si kecil tidak mengunci payudara dengan bibir. Hal ini terjadi karena frenulum -letaknya di antara bibir dan gusi bagian atas- tidak fleksibel, sehingga membatasi fleksibilitas dan gerakan bibir atas.
* Bayi mengeluarkan suara berdecak saat menyusu. Terjadi karena saat menyusu, lidahnya melakukan gerakan peristaltik untuk menghisap ASI, namun karena frenulum tidak fleksibel, maka timbul kesulitan menempel dengan benar. Akibatnya, dia banyak menghirup udara dan menyebabkan perutnya kembung sehingga atau cepat "kenyang" saat menyusui. Bayi sering batuk, tersedak, bahkan muntah, ketika menyusui. Terjadi karena ia tidak bisa memasukkan puting ibu mengarah ke kerongkongannya, sehingga ASI langsung masuk ke kerongkongan.
* Bayi rewel karena lelah menyusu tapi tidak bisa mendapat ASI sehingga ia tetap lapar. Sebagai perbandingan, bila bayi normal bisa mengosongkan payudara dalam waktu 10-15 menit, maka bayi dengan tongue-tied memerlukan waktu hingga dua jam untuk mengosonkan payudara. Karena merasa nyaman dalam pelukan ibu, bayi yang kelelahan juga sering tertidur saat menyusu.
Terapi
* Sebagian besar bayi dengan tounge tie tidak memerlukan pengobatan. Apabila tidak ada keluhan dalam pemberian ASI maka tidak perlu pengobatan (just wait and see), karena frenulum dapat teregang dan menjadi lentur dengan sendirinya
Terapi bedah
* Frenotomi
* Adalah pemotongan frenulum yang terletak di bawah lidah
* Pada anak yang lebih besar frenotomi juga dilakukan bila terdapat gangguan bicara