Oleh: Ibu Winarni Trihastuti
RSIA Cempaka Putih Permata
Anak usia 2 tahun termasuk dalam golden period 1-2 tahun, titik kritis dalam perkembngan otak. Pada usia ini anak sangat terdorong untuk mengeksplor lingkungan sekitar, mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi, dan memiliki keinginan dan kemmpuan untuk meniru perilaku orang di sekitarnya. Masa-masa eksplorasi membutuhkan perhatian ekstra dari orang tua dan para kerabat di sekitarnya, tak terkecuali tentang gizi atau nutrisi yang penting bagi tumbuh kembangnya. Saat usia 2 tahun, anak sudah dapat mengkonsumsi makanan yang sama dengan yang dikonsumsi orang dewasa di sekitarnya. Akan lebih baik jika anak bersedia makan tanpa paksaan. Sebagai orang tua lebih baik untuk selalu meyediakan dan mendidik anak untuk makan makanan yang sehat agar menjadi kebiasaan sampai dewasa.
Kebutuhan gizi si kecil pada usia 2 tahun adalah berat badan (BB) X 30 kalori, 1-1,5 gram protein perkilogram berat badannya, 8 miligram zat besi per hari, 17 mikrogram seng per hari, 350 miligram kalsium per hari, 30-45% lemak dari energi total dan 1-1,5 liter cairan per hari. Kebutuhan nutrisi tersebut dapat dipenuhi dengan mengkonsumsi beberapa jenis makanan sebagai berikut:
a. 3 gelas susu (450-500 kalori energi, 8-15 gr protein, dan 450-550 mg kalsium)
b. 12 sendok makan nasi (300 kalori energi, 6 gr protein)
c. 1 potong dada ayam ukuran sedang (100 kalori energi, 10gr protein)
d. 1 buah jeruk/1 potong pepaya ukuran sedang/mangga ukuran sedang (50 kalori energi, 50-90mg vitamin C)
e. ¼ mangkuk sayur (10 kalori energi)
f. 170gr daging sapi (8mg zat besi)
g. 100gr kacang tanah (7mg seng)
Mencegah si kecil merasa bosan dan berupaya meningkatkan nafsu makan si kecil adalah suatu keharusan yang harus dilakukan oleh orang tua. Berikut ini adalah beberapa referensi variasi makanan yang dapat diberikan pada si kecil:
1. Telur puyuh
Telur puyuh merupakan sumber protein yang baik. Protein sangat dibutuhkan si kecil untuk tumbuh kembang otaknya. Dalam 100 gram telur puyuh, terdapat 13,05gram protein. Kandungan ini lebih tinggi dari telur ayam atau telur bebek. Selain itu, salah satu keunggulan protein telur dibandingkan dengan protein hewani lainnya adalah daya cernanya yang sangat tinggi. Artinya, setiap gram protein yang masuk akan dicerna oleh tubuh si Kecil secara sempurna.
2. Kepiting
Daging kepiting kaya akan protein. Tidak hanya itu, daging kepiting juga merupakan sumber karbohidrat, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin A, dan vitamin B1.
3. Bayam merah
Bayam merah memiliki kandungan zat besi yang tinggi, sehingga dapat membantu mencegah anemia pada si Kecil. Bayam merah juga kaya akan vitamin A, yang baik untuk kekebalan tubuh dan kesehatan mata.
4. Jambu biji
Jambu biji mengandung banyak vitamin C, kalium, dan zat besi. Sebagian vitamin C yang terkandung dalam jambu biji berada pada bagian kulit dan daging luarnya yang lunak dan tebal. Selain itu, jambu biji juga merupakan sumber serat dan karoten.
6. Selada air
Selada air banyak mengandung serat, antioksidan, vitamin C, vitamin E, beta karoten (pro vitamin A), zat besi (Fe), dan seng (Zn). Selada air sangat baik apabila diolah untuk menjadi tumisan, sup, atau lalap. Bisa juga disajikan mentah sebagai campuran salad atau isian sandwich
Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa anjuran atau rekomendasi nutrisi beserta penyajiannya untuk anak usia 2-5 tahun adalah sebagai berikut:
a. Pangan dengan gizi tinggi
b. Kontrol asupan gula, garam, dan lemak
c. Hindari konsumsi olahan industry
d. Air putih cukup
e. Makan bersama anak
f. Imbangi dengan aktivitas